-
01JMSI Inhu Lakukan Kerja Sama Publikasi dan Advokasi Kemitraan Desa01 Mei 2024
-
02Penduduk Kota Geger, Kisah Abu Nawas Mau Terbang22 April 2024
-
03Baznas dan Bank Indonesia Bisa Bantu Masyarakat Melunasi Utang Pinjol, Berikut Cara dan Syaratnya18 April 2024
-
0436 Kader Golkar Riau Dipanggil DPP Sebagai Calon Di Pilkada 2024, Berikut Nama-namanya07 April 2024
-
05Berasal Dari Bahasa India, Ini Makna Indragiri Yang Terungkap Dalam Diskusi di JMSI Inhu03 April 2024
Sastrawan Joko Pinurbo Tutup Usia, Keluarga : Damailah Bersama Puisimu
Yogyakarta, BeritaOne.id - Dunia seni dan sastra indonesia tengah berduka. Kini salah satu penyair dari Yogyakarta, Joko Pinurbo meninggal dunia, Sabtu (27/4/2024). Pria yang akrab disapa Jokpin itu meninggal karena sakit yang cukup lama, yakni sejak 2023 silam.
Meninggalnya Joko Pinurbo itu disampaikan langsung oleh para kerabatnya, di antaranya Eka Kurniawan dan Goenawan Mohamad di tweet X pribadi mereka. Eka Kurniawan menyampaikan bela sungkawa melalui salah satu puisi karya Joko Pinurbo.
“Doa malam. Tuhan yang merdu. Terimalah kicau burung dalam kepalaku,” dalam posting-annya. "Selamat jalan, mas @jokopinurbo. Damai mengarungi puisi abadi,” lanjutnya.
Ucapan belasungkawa juga disampaikan oleh Goenawan Mohamad. Dia juga mengucapkan belasungkawanya melalui posting-an foto dan syair Joko Pinurbo yang melegenda.
“Tuhan yang merdu, terimalah kicau burung dalam kepalaku” // Djoko Pinurbo, penyair utama kita, meninggal pagi ini di Yogya dlm usia 62. Puisinya yang tenang dan sederhana, tak mudah dilupakan. RIP,” tulisnya.
Meski pria kelahiran Sukabumi itu telah tutup usia, namun karya-karya akan tetap dikenang di dunia seni dan sastra. Bagaimana tidak, penyair yang lahir pada 11 Mei 1962 itu telah mewarnai khasanah sastra di Indonesia sejak dirinya menginjak di bangku SMA. Banyak puisi-puisinya yang telah ditelurkan, dan mengisi rak-rak buku di perpustakaan.
Meski karya puisinya dinilai nyeleneh, perpaduan antara humor dan ironi sosial, mampu dikemas dengan apik. Sehingga para pembaca sering kali tergelitik. Dilansir dari Dinas Kebudayaan Jogjakarta berikut ini karya-karyanya yang melegenda:
Buku Puisi
Celana (Magelang: Indonesia Tera, 1999; Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018)
Di Bawah Kibaran Sarung (Magelang: Indonesia Tera, 2001)
Pacarkecilku (Magelang: Indonesia Tera, 2002)
Telepon Genggam (Jakarta: Kompas, 2003; Yogyakarta: Basabasi, 2016; Diva Press, 2019)
Kekasihku (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2004; Jakarta: Omah Sore, 2010)
Pacar Senja (Jakarta: Grasindo, 2005)
Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007)
Kepada Cium (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007)
Tahilalat (Jakarta: Omah Sore, 2012; Yogyakarta: Basabasi, 2017)
Baju Bulan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013)
Surat Kopi (Motion Publishing, 2014; Jakarta: Grasindo, 2019)
Bulu Matamu: Padang Ilalang (Motion Publishing, 2014; Yogyakarta: Diva Press, 2019)
Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016)
Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu (Jakarta: Grasindo, 2016)
Buku Latihan Tidur (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017)
Perjamuan Khong Guan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2020)
Salah Piknik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2021)
Sepotong Hati di Angkringan (Yogyakarta: Diva Press, 2021; 2022)
Kabar Sukacinta (Yogyakarta: Kanisius, 2021)
Epigram 60 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022)
Buku Cerita
Srimenanti (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019)
Kumpulan Esai
Bermain Kata, Beribadah Puisi (Yogyakarta: Diva Press, 2019)
Berguru kepada Puisi (Yogyakarta: Diva Press, 2019)
Terjemahan Puisi
Trouser Doll (Jakarta: Lontar, 2002)
Borrowed Body and Other Poems/Geliehener Korper und Andere Gedichte (Jakarta: Lontar, 2015) **BrOne-08