Sumbar, BeritaOne.id - Gubernur Sumatera Barat, H Mahyeldi Ansharullah, menghadiri Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional tahun 2024 yang dipusatkan di PT Bakrie Pasaman Plantations (BPP). Kegiatan ini diikuti sebanyak 23 perwakilan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Pasaman Barat.
Pada kesempatan itu Mahyeldi mengajak semua pihak baik perusahaan dan stakeholder terkait lainnya secara berjenjang, agar dapat menjadikan peringatan Bulan K3 sebagai momentum terwujudnya suasana kerja yang bebas dari kecelakaan atau Zero Accident.
Ia mengapresiasi keberadaan para investor di Pasaman Barat karena telah memberikan kontribusi nyata yang besar bagi pertumbuhan ekonomi baik lokal maupun skala nasional.
"Meski begitu, tentu ada sejumlah kewajiban yang harus dilaksanakan semua pihak agar iklim investasi itu dapat berjalan sesuai norma hukum dan tetap dalam koridor saling menguntungkan baik terhadap perusahaan, negara sebagai penerima pajak, dan masyarakat sekitar kegiatan usaha masing-masing perusahaan," jelasnya dalam keterangan resmi, kemarin.
"Pemerintah secara berjenjang akan terus mendukung investasi seperti mempermudah tahapan perizinan hingga pembangunan infrastruktur pendukung di Pasaman Barat, seperti pelabuhan Teluk Tapang dan lainnya," tambahnya.
Dia juga menekankan agar perusahaaan perkebunan kelapa sawit menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerjanya untuk meningkatkan produktivitas dan iklim investasi yang kondusif.
"Perusahaan harus meningkatkan perhatian dan menyediakan kelengkapan untuk jaminan K3 bagi pekerjanya. Perusahaan tidak akan rugi, karyawan juga akan bekerja dengan nyaman, dengan begitu akan menjamin keberlangsungan perusahaan," katanya.
"Pemprov Sumbar melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi akan terus melakukan pembinaan ke setiap perusahaan yang ada. Stakeholder bisa menyampaikan jika ada perusahaan yang tidak menerapkan K3 ke bagian Pengawas Tenaga Kerja, akan dilakukan penindakkan," sambungnya.
Pada peringatan Bulan K3 kali ini Mahyeldi menyerahkan piagam penghargaan kepada perusahaan kelapa sawit yang ada di Pasaman Barat atas kepedulian terhadap K3. Salah satunya adalah PT BPP yang dinilai begitu peduli terhadap faktor K3 di lingkungan perusahaan.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi menambahkan, salah satu kunci penting dari pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul adalah dengan membangun budaya K3 yang baik.
"Dengan adanya budaya K3 yang unggul, maka angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja akan dapat ditekan, yang pada akhirnya diharapkan produktivitas kerja dapat ditingkatkan, sehingga pendapatan karyawan dan perusahaan juga meningkat," sebutnya.
Berdasarkan laporan tahunan BPJS Ketenagakerjaan tiga tahun terakhir, data jumlah kecelakaan kerja (termasuk diantaranya penyakit akibat kerja) secara nasional terus meningkat. Pada tahun 2021 angka kecelakaan kerja berjumlah 234.371 kasus, 2022 sebanyak 298.137 kasus, dan pada tahun 2023 sampai Oktober sebesar 315.579 kasus.
"Karena itulah pengurus perusahaan harus menerapkan Sistem Manajemen K3 secara konsisten sebagaimana ketentuan perundangan yang berlaku. Seluruh tenaga kerja juga terus meningkatkan budaya K3 khususnya di tempat kerja sebagai bentuk kontribusi dalam menjaga asset perusahaan dan mendukung keberlangsungan usaha," tukasnya.
Sementara itu, Agry Adhyta Putra, General Manager PT BPP Pasaman Barat menyebutkan bahwa perusahaan memiliki komitmen yang tinggi terhadap K3 dengan memperhatikan kelengkapan bekerja dan memberikan penjelasan mengenai teknis bekerja agar tidak lalai dalam keselamatan kerja.
"PT BPP yang terletak di Kecamatan Sungai Aur ini memiliki 1.500 karyawan dan 70 persen berasal dari Sumatera Barat," ungkapnya. **B-One03