London, BeritaOne.id - Para petinggi pusat keuangan dunia di AS, Wall Street mengingatkan semua pihak untuk bersiap menghadapi krisis paling serius sejak Perang Dunia II dan bisa terjerumus ke dalam resesi global.
Dikutip dari This is Money, Senin (6/11/2023), CEO JP Morgan, Jamie Dimon, mengatakan dunia adalah tempat yang menakutkan dan tidak dapat diprediksi karena perang Israel dengan Hamas serta invasi Rusia ke Ukraina.
"Di sini, di Amerika Serikat (AS), kita masih memiliki perekonomian kuat. Namun masalah geopolitik ini sangat serius, bisa dibilang yang paling serius sejak tahun 1938," katanya kepada Sunday Times.
Para ekonom telah memperingatkan bahwa konflik di Timur Tengah dapat memengaruhi perekonomian global karena kenaikan harga energi dan kepercayaan konsumen melemah.
Larry Fink, selaku Kepala Eksekutif BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, mengatakan meningkatnya rasa takut menciptakan konsumen mengerem belanja. ''Jadi ketakutan menciptakan resesi dalam jangka panjang, jika kita terus takut, kemungkinan resesi di Eropa dan AS akan meningkat,'' kata dia.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan di Inggris dan Wales mengalami kebangkrutan dalam dua kuartal terakhir dengan tingkat tercepat sejak krisis keuangan global 2008. Suku bunga tinggi dan melonjaknya biaya mendorong banyak orang ke jurang kehancuran.
Adapun produk domestik bruto (PDB) Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa turun 0,1% pada kuartal ketiga 2023. Jerman terhindar dari resesi pada musim dingin lalu, tetapi dijuluki sebagai ''orang sakit di Eropa''. ''Perekonomian Jerman telah menjadi salah satu penghambat pertumbuhan zona Euro,'' kata ekonom di ING, Carsten Brzeski. **B-One03