-
01JMSI Inhu Lakukan Kerja Sama Publikasi dan Advokasi Kemitraan Desa01 Mei 2024
-
02Penduduk Kota Geger, Kisah Abu Nawas Mau Terbang22 April 2024
-
03Baznas dan Bank Indonesia Bisa Bantu Masyarakat Melunasi Utang Pinjol, Berikut Cara dan Syaratnya18 April 2024
-
0436 Kader Golkar Riau Dipanggil DPP Sebagai Calon Di Pilkada 2024, Berikut Nama-namanya07 April 2024
-
05Berasal Dari Bahasa India, Ini Makna Indragiri Yang Terungkap Dalam Diskusi di JMSI Inhu03 April 2024
1.233 Petani Sawit Swadaya Peroleh Pendanaan PSR
SIAK, Beritaone.id – Dalam program Peremajaan Sawit Rayat (PSR) itu dilaksanakan di Siak, Rau mencakup kebun kelapa sawit milik 1.233 petani swadaya dengan total lahan seluas 2.844 hektare yang tersebar di 16 desa. Skema kemitraan ini melibatkan Sinar Mas Agribusiness and Food sebagai perusahaan inti dengan 16.361 petani plasma.
Kegiatan penanaman perdana PSR melalui kemitraan strategis ini juga diikuti dengan penandatanganan kerjasama atau MoU Percepatan PSR antara PT Sinarmas dengan 3 pihak Gapoktan Pandan Jaya, pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat Sawitku Masa Depanku (DPP SAMADE), dan penandatanganan MoU antara SAMADE dengan BPDP-KS.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan secara simbolis mesin lidi sawit melalui CSR PT Karunia Prima Nastari kepada Koperasi Unit Desa (KUD) dan Asosiasi SAMADE. Sebagai informasi, lidi sawit merupakan produk hilir tambahan dan berpotensi untuk diolah menjadi produk kerajinan yang dapat di ekspor. Selain menjaga lingkungan dengan mengurangi limbah, juga dapat menambah pendapatan para petani sawit.
Sejatinya, pelaksanaan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan penggunaan bibit unggul dan penerapan Good Agriculture Practice (GAP) diharapkan bakal meningkatkan produksi kelapa sawit tanpa harus melakukan pembukaan lahan baru, sehingga dapat meningkatkan pendapatan pekebun rakyat secara optimal.
Merujuk data pemerintah, program PSR ditargetkan dari tahun 2020-2022 untuk lahan seluas 540 ribu hektare dan didukung pembiayaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) sebesar Rp30 juta/hektare untuk maksimal lahan seluas 4 hektare/pekebun.
“Program PSR yang hari ini kita laksanakan adalah upaya kita untuk mewujudkan target dan keberlanjutan program tersebut. Diharapkan penanaman di kebun-kebun rakyat lainnya akan dilanjutkan,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya di acara Penanaman Perdana program Peremajaan Sawit Kemitraan di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Kamis (24/02/2022).
Ketentuan kemitraan yang telah dirancang selain untuk mempercepat pelaksanaan PSR, sekaligus bertujuan untuk memastikan kualitas kebun sawit rakyat akan tumbuh dengan kualitas yang sama dengan kualitas kebun perusahaan mitranya.
“Perusahaan mitra diharapkan bertanggung jawab untuk membantu pekebun membangun kebun sawitnya dengan kualitas minimal sama dengan kebun mitranya atau bahkan lebih baik dengan memanfaatkan teknologi yang terkini serta memastikan aspek keberlanjutan baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan,” jelas Airlangga.
Sementara itu dari sisi pembiayaan, Pemerintah juga menyediakan dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang disubsidi dan grace period selama 5 tahun. Dengan dukungan tersebut, pekebun membayar cicilan setelah tanaman sawitnya menghasilkan. Menko Airlangga juga secara simbolis menyerahkan KUR dari berbagai bank penyalur seperti BNI, BRI, BPD Riau, Bank Syariah Indonesia, dan Bank Sinarmas Syariah.