JAKARTA , Beritaone.id – Masih terus bertahan tingginya harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar global, telah berdampak terhadap sektor hulu sawit, lantaran pendapatan perusahaan perkebunan kelapa sawit lagi pada panen cuan.
Kendati catat analisa Affin Hwang Capital yang berbasisi di Kuala Lumpur, sektor hulu perusahaan perkebunan kelapa sawit kemungkinan akan lebih sensitif terhadap perubahan harga CPO, dan mereka yang beroperasi di Malaysia dapat memperoleh keuntungan lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Indonesia, lantaran di Indonesia ada kewajiban menjual sebagian produk minyak sawit mereka untuk sementara dengan harga lebih rendah, serta adanya kebijakan pungutan ekspor.
Sementara di lansir suara.com, beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit yang harga sahamnya terdongkrak akibat peningkatan harga CPO diantaranya adalah:
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
Emiten sawit milik Grup Ciputra meraup cuan dari tingginya harga CPO. Berdasarkan RTI, pada 31 Januari 2022 saham DSNG telah naik 15,8% dari harga Rp 520 per lembar saham menjadi Rp 600 per lembar saham. Saham DSNG ini juga telah naik 20% persen sepanjang tahun 2022.
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
Grup Salim juga mendapatkan cuan dari tingginya harga CPO dunia. Lewat AALI, kinerja sahamnya pada perdagangan 31 Januari 2020 melonjak ke harga Rp 9.900 per lembar saham atau naik 2,33%. Sepanjang tahun 2022, saham AALI juga bergerak positif dengan naik 4,21%.
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)
Emiten sawit Grup Ciputra lainnya TAPG juga meraup cuan dari CPO di mana kinerja sahamnya bergerak di zona hijau berturut dengan penutupan pada 31 Januari naik 9,45% ke harga Rp 695 per lembar saham. Selama 2022, harga saham TAPG juga melonjak sebesar 13,93%
PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA)
Emiten sawit CSR ikut merasakan cuan dari CPO yang mana sahamnya naik sepanjang tahun 2022 sebesar 19%. Pada penutupan perdagangan 31 Januari kemarin saham CSRA juga masuk zona hijau atau naik 10,19% menjadi Rp 595 per lembar saha
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) Emiten Grup Salim lainnya LSIP juga mendapatkan untung dari kinerja sahamnya dengan melesat 6,33% sejak awal tahun 2022. Pada perdagangan 31 Januari kemarin, saham LSIP juga menghijau dengan naik 7,23% menjadi Rp 1.260 per lembar saham.