Jakarta, BeritaOne.id - Meski bukan negara produsen, harga beras di Singapura ternyata sangat murah. Harga eceran beras di Singapura pada 2024 tercatat 1,06 dolar Singapura per kilogram (kg) atau sekitar Rp12.324 per kg. Sedangkan harga grosir 0,48 dolar Singapura per kg atau Rp8.580 per kg.
Sementara di berbagai kota Indonesia harga beras membubung tinggi sejak pertengahan Februari 2024 lalu. Di Pekanbaru, Riau, misalnya, saat ini beras merk Sokan Super dan Anak Daro Super harga di eceran mencapai Rp19.000 per kg, sedangkan harga grosir Rp170 ribu per goni isi 10 kg (Rp17.000 per kg).
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, impor beras secara keseluruhan menjadi penyebab harga beras Singapura termasuk salah satu yang termurah. Singapura banyak mendatangkan beras dari Thailand, Pakistan dan Vietnam.
"Dia (Singapura) enggak menghasilkan pangan apa pun, semuanya impor, jadi strateginya beda. Kalau di Singapura, bagaimana caranya harga serendah mungkin karena yang produsen bukan mereka," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri di Jakarta, Senin (4/4/2024).
Menurut Tito, murahnya harga beras di Singapura dikarenakan Pemerintah Singapura tidak perlu menyesuaikan dengan harga di tingkat petani selaku produsen.
Berbeda dengan Indonesia yang berperan sebagai negara produsen, pemerintah tidak dapat sewenang-wenang mendatangkan beras impor agar tak berujung merugikan petani dalam negeri.
Namun di sisi lain, keadaan tersebut terkadang justru merugikan masyarakat selaku konsumen karena harga beras yang dinilai lebih tinggi.
"Kalau (Indonesia) kita enggak, kalau murah sekali, kasihan petani dan penghasil lainnya, termasuk pengusaha yang juga memproduksi," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Tito, saat ini pemerintah terus berupaya mencari keseimbangan harga beras yang adil antara produsen dan konsumen agar sama-sama menguntungkan kedua belah pihak.
"Kita harus menyeimbangkan kedua-duanya," pungkas Tito.
Sebelumnya, Perum Bulog menyebutkan ada tambahan kontrak impor sebanyak 300 ribu ton beras dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional terutama menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H.
Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi menyampaikan, 300 ribu ton beras tersebut masih dalam perjalanan menuju ke Indonesia dan akan menambah stok di gudang Bulog yang saat ini tercatat 1,3 juta ton.
Per 4 Maret 2024, berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) harga beras medium di Indonesia tercatat naik 0,14 persen menjadi Rp14.390 per kilogram (kg) dan beras premium naik 0,67 persen menjadi Rp16.570 per kg.**fit