KAMPAR,BeritaOne.id- Sampah organik rumah tangga merupakan limbah yang dihasilkan dari rumah tangga, dan biasanya belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.
Padahal dari limbah sampah organik dapat menghasilkan pupuk organik dengan kandungan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tanaman.
Hal inilah yang menjadi dasar, Universitas Lancang Kuning (Unilak) melakukan penyuluhan pembuatan pupuk cair dari sampah organik Rumah Tangga akumulasi bioaktivator EM 4, di SMK Bina Insan, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Hadir dalam kegiatan itu dosen Unilak sebagai penyuluh yakni Al Khudri Sembiring MPd, Rahmat Ramadansur, M.Pd, Marta Dinata MSi, dan Rahmat Pahlevi.
Dalam Kegiatan yang dihadiri 50 siswa dan guru, Ketua Penyuluh Unilak, Al Khudri Sembiring MPd memberikan materi memanfaatkan sampah organik sebagai POCA.
Dalam pembuatannya, sebut Al Khudri, hanya diperlukan, ember bekas, selang air ukuran 50 centometer, botol bekas, EM4, samlah rumah tangg
Ember berfungsi sebagai wadah penampung lindi yang nantinya diolah menjadi pupuk organik cair. Sedangkan, ember lainnya mempunyai fungsi sebagai tempat penampungan sampah organik yang akan diolah menjadi pupuk.
Sampah organik yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah sayuran yang sudah tidak layak konsumsi. Sampah organik sisa sampah rumah tangga dimasukkan ke ember yang kemudian ditutup hingga rapat.
"Suasana panas dan lembap di dalam ember membuat mikroba bawaan dari sampah rumah tangga akan cepat berkembang. Lindi yang dihasilkan dibiarkan saja di dalam ember bawah selama kurang lebih satu bulan. Setelah itu, baru dapat diteruskan proses pematangan menjadi Pupuk Organik Cair,"
paparnya, Selasa (26/12/2023)
Dikatakan, POCA yang sudah jadi dapat dipakai dengan cara diencerkan, sekitar tiga sendok makan POCA ditambahkan 1 liter air.
Jadi, kata dia lagi, manfaat pupuk organik cair antara lain meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca,dan serangan patogen penyebab penyakit.
"Harapan kami selaku penyuluh, setelah kegiatan sekolah lapangan ini berakhir, siswa dan guru dapat membuat POCA secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan pupuk sendiri. Agar tidak bergantung dengan pupuk kimia yang harganya semakin naik,"pungkasnya.
Kepala SMK Bina Insan, Syuhada SSi mengaku, senang dengan kehadiran dosen Unilak dalam mengedukasi majelis guru SMK Bina Insan dalam pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga.
"Harapannya kegiatan ini bisa terus berlanjut. Karena sekolah membutuhkan kolaborasi kerja dalam membangun pendidikan dan mengembangkan pemikiran dalam berinovasi," ungkap dia.***