Kalimantan, BeritaOne.id - 63 petani sawit dari tiga desa yakni Bukit Seloka, Krayan Sentosa dan Krayan Makmur, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mendapatkan bantuan pupuk NPK Kebomas dari PT Jasa Tambang Nusantara (JTN).
Dilansir elaeis.co Pupuk tersebut merupakan kompensasi atas tanaman sawit di pinggir jalan poros lintasan hauling angkutan batu bara sepanjang lima kilometer yang tertutup debu tebal.
Penyerahan pupuk secara simbolis diterima Ketua Tim 11 perwakilan petani sawit terdampak lintasan tambang Fransiskus W Purekh bersama Kepala Desa Bukit Seloka Sunarto di halaman Mapolres Paser.
Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada PT JTN karena merealisasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) terhadap para petani yang terdampak debu angkutan batu bara.
"Sebelumnya kami memang sudah menyepakati pemberian bantuan sosial untuk perawatan tanaman sawit yang rusak berupa pupuk," jelasnya beberapa hari lalu.
"Kami merasakan dampak dari aktivitas pertambangan ini. Bantuan pupuk sangat membantu kami, semoga saja hasil panen nantinya bisa lebih baik lagi," sambungnya.
Berdasarkan kesepakatan dengan pihak perusahaan, setiap petani menerima bantuan pupuk untuk dua baris tanaman sawit di samping kiri dan kanan sepanjang jalan yang dilintasi angkutan tambang. "Pupuk itu untuk tanaman yang tertutup debu," jelasnya.
Mewakili pemerintah desa, Ketua BPD Bukit Seloka Petrus Kanisius Kallu mengapresiasi realisasi kompensasi pupuk sesuai dengan keinginan masyarakat maupun perusahaan. "Kami sangat berterima kasih karena petani sangat terbantu. Kami akan terus memfasilitasi bagaimana tuntutan masyarakat terkait dampak adanya tambang batu-bara," tukasnya.
Humas PT JTN Ahmad Azmi Azzaki menjelaskan, pupuk NPK Kebomas sangat bagus untuk perbaikan dan pertumbuhan tanaman sawit. Baik akar, batang, buah, maupun daun karena punya kandungan unsur Nitrogen 13 persen, Phospor enam persen, dan Kalium 27 persen. Itu sebabnya para petani tidak menolak kompensasi tersebut.
"Petani sawit yang terdampak hauling tambang, kita bantu dengan pupuk yang berkualitas. Insya Allah produksinya nanti membaik," harapnya.
Dia menambahkan, kompensasi pupuk ini merupakan penyaluran tahap pertama. Sesuai data, di sepanjang lintasan jalan hauling ada 2.437 pokok sawit yang terdampak debu. "Untuk tahap pertama ini sudah disiapkan lima ton pupuk NPK. Masing-masing pokok sawit akan mendapatkan alokasi dua kilogram," sebutnya.