Yogyakarta - Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy alias Romi menyatakan menjadi politisi merupakan sebuah panggilan hidup.
Ia pun menyamakan politisi dengan profesi dokter. Menurutnya, ketika seorang dokter melakukan kesalahan atau malpraktik, ia bisa tetap bisa praktik jadi dokter lagi. Hal yang sama juga berlaku pada politisi.
"Politisi itu profesi. Seorang dokter yang terkena persoalan malpraktik, tapi tidak dicabut hak-haknya, dia akan kembali menjadi dokter," kata Romi usai Silaturahmi Akbar PPP DIY di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Minggu (8/1).
"Seorang penyanyi yang keseleo pada saat dia bernyanyi, dia akan tetap bernyanyi. Seorang pelawak yang keseleo lidah, dia akan tetap menjadi pelawak. Politisi pun dia akan kembali, karena politisi adalah panggilan hidup," sambungnya.
Romi mengatakan tak ada aturan yang ia langgar dengan kembali aktif di PPP. Apalagi, kata dia, PPP telah membesarkan namanya di dunia politik.
"Yang pada tidak suka dan menyampaikan ketidaksetujuan, mereka bukan pemilih PPP. Jadi tidak usahlah terlalu banyak berkomentar tentang PPP. Warga PPP yang lebih tahu mana yang terbaik untuk warga PPP," ujar dia.
Sebelumnya, saat menjabat sebagai Ketua Umum PPP, Romi terjerat kasus korupsi jual jabatan di lingkungan Kementerian Agama. Ia sempat dipenjara dan telah bebas pada 2020.
Ia kemudian aktif lagi di PPP sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP.*