Jakarta - Musim liburan telah di depan mata. Hidangan-hidangan yang menggoda lidah juga tampaknya sudah tak sabar untuk dilahap.
Kuliner jadi salah satu hal yang identik dengan liburan. Anda bisa saja memburu berbagai wisata kuliner di sekitar destinasi yang dituju.
Tapi hati-hati, jangan sampai rasa antusias di momen liburan justru membuat Anda jadi kalap. Berbagai makanan dan minuman dicoba, hingga tak sadar perut perlahan membuncit setelah liburan.
Tak cuma masalah perut yang membuncit, makan kalap dan sembarangan juga bisa memicu sejumlah risiko kesehatan.
Untuk mencegahnya, Anda perlu menghindari beberapa kebiasaan makan yang bikin perut buncit setelah liburan ini, melansir Eat This Not That.
1. Lupa makan buah dan sayur
Daging-dagingan memang menggoda. Tapi jangan lupakan buah dan sayur. Pastikan setengah piring dari satu porsi asupan Anda dipenuhi oleh buah dan sayuran.
Buah-buahan dan sayuran dikenal kaya akan serat. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa diet tinggi serat dikaitkan dengan berkurangnya lemak visceral atau lemak dalam perut.
2. Terlalu banyak konsumsi alkohol
Agar perut lebih ramping, jauhi minuman-minuman beralkohol. Kebiasaan ini justru bisa berkontribusi pada perut yang membuncit.
Penelitian telah mengaitkan konsumsi alkohol yang tinggi dengan lingkar pinggang yang lebih lebar. Pasalnya, jumlah kalori pada alkohol cenderung membuat Anda semakin lapar.
Dalam kondisi itu, tubuh akan lebih mengutamakan pembakaran alkohol daripada pembakaran lemak. Akibatnya, banyak lemak yang tersimpan dan menumpuk di area-area yang tidak diinginkan.
3. Asal pilih dessert
Ilustrasi. Anda perlu menghindari kebiasaan asal-asalan memilih dessert saat momen liburan.
Dessert biasanya akan tersedia saat pesta. Misalnya saja pesta Natal dan perayaan Tahun Baru 2023.
Sayangnya, banyak jenis dessert yang merupakan makanan manis. Makanan-makanan penutup ini biasanya kaya akan karbohidrat yang justru bisa meningkatkan lemak di perut.
Pertimbangkan untuk memilih camilan yang lebih rendah lemak dan karbohidrat olahan, atau yang menggunakan pemanis alami seperti buah.
4. Kurang asupan protein
Makanan yang mengandung banyak protein sangat baik untuk mencegah penumpukan lemak perut. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition and Metabolism menyebutkan bahwa orang yang makan lebih banyak protein berkualitas tinggi memiliki lebih sedikit lemak di sekitar perutnya.
Protein berkualitas tinggi adalah jenis yang memasok semua asam amino esensial. Protein ini dapat ditemukan dalam daging, produk susu, ikan, telur, dan beberapa makanan vegetarian seperti quinoa dan pistachio.
5. Konsumsi minuman manis
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis dengan gula tambahan dikaitkan dengan akumulasi jaringan adiposa visceral alias lemak perut yang lebih besar.
Untuk alternatif minuman rendah kalori, cobalah secangkir teh panas dengan kayu manis, cengkeh utuh, dan irisan jeruk.*