PEKANBARU- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mengimbau masyarakat yang tinggal daerah pesisir Riau, untuk dapat lebih meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, saat ini beberapa bencana alam sudah terjadi didaerah pesisir Riau seperti abrasi di Kabupaten Bengkalis dan Indragiri Hilir (Inhil) diakibatkan curah hujan yang tinggi.
Kepala BPBD Riau Edy Afrizal mengatakan, berdasarkan peninjauan pihaknya kelokasi abrasi di Bengkalis, ada sekitar 20 ha lebih perkebunan masyarakat yang rusak akibat adanya abrasi atau pergerakan tanah.
"Korban jiwa tidak ada, karena lokasinya berada cukup jauh dari pemukiman penduduk. Namun, sebagai bentuk antisipasi, kami sudah minta BPBD setempat untuk memasang peringatan larangan aktivitas dilokasi itu karena masih rawan," katanya.
Berdasarkan pengamatan pihaknya, di lokasi kejadian memang gambutnya cukup dalam yakni mencapai lima sampai enam meter. Di mana, penyebab terjadinya pergerakan tanah tersebut yakni curah hujan yang tinggi.
"Karena curah hujan tinggi, tekanan air dari darat ke laut cukup besar. Tapi sekarang sudah tidak ada pergerakan lagi, namun potensinya masih ada, jika hujan lebat dari darat," ujarnya.
Sementara itu, untuk bencana abrasi di Inhil, dari laporan pihaknya ada sembilan rumah yang terdampak. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Inhil dan Dinas PUPR Riau untuk penanganan bantuan rumah bagi masyarakat yang terdampak.
"Nantinya masyarakat yang terdampak akan direlokasi. Tapi tidak tahun ini, karena waktunya sudah mepet, kemungkinan tahun depan," katanya.