JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuka pintu untuk membicarakan pembentukan koalisi yang beranggotakan partai politik (parpol) berlatar belakang nasionalis dan religius di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun, PKB meminta agar pembahasan dilakukan dengan topik yang lebih maju, yaitu terkait sosok yang bisa diusung menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).
"[Pembentukan poros nasionalis-religius] Bagus dan layak dibicarakan, tapi maju dikitlah menawarkan agenda dan figur yang dapat dibahas bersama," kata Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid, kepada CNNIndonesia.com, Jumat (14/1).
Ia melanjutkan, PKB siap membentuk poros koalisi parpol apapun di Pilpres 2024. Bagi PKB, hal terpenting adalah poros koalisi parpol yang dibentuk itu dapat merebut hati rakyat, menang, dan bermanfaat.
Jazilul juga berkata, parpol manapun yang berkoalisi dengan PKB di Pilpres 2024 akan menang.
"Insya Allah yang bersama PKB akan menang, apapun nama porosnya. PKB maju bersama rakyat. rakyat diutamakan," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman, menyatakan bahwa partainya ingin membangun koalisi yang beranggotakan parpol berlatar belakang nasionalis dan religius di Pilpres 2024 mendatang.
Dia berkata, keinginan tersebut sejalan dengan keputusan hasil Musyawarah ke-6 Majelis Syura PKS yang melihat Indonesia sedang mengalami segregasi dan segmentasi yang luar biasa.
Menurutnya, wacana pembentukan koalisi parpol Islam merupakan alternatif yang bisa terbentuk di Pilpres 2024.
"Saya kira itu [poros parpol Islam] salah satu alternatif yang mungkin bila terbentuk koalisi. Tetapi sebagaimana yang menjadi keputusan dari Majelis Syura pada hari ini, kita melihat bahwa suasana kenegaraan kita hari ini mengalami segregasi, segmentasi yang sangat luar biasa," kata Sohibul dalam konferensi pers secara daring, Kamis (13/1).
"Untuk itu PKS ingin membangun koalisi yang lintas, tadi disebutkan nasionalis-religius itu harus kita persatukan," imbuhnya.*