JAKARTA - Pesulap Merah semakin ramai diperbincangkan beberapa waktu terakhir. Sosok bernama asli Marcel Radhival ini melabeli dirinya sebagai pesulap dan YouTuber ini dikenal karena kerap membongkar rahasia perdukunan.
Salah satu yang terbaru adalah perseteruannya dengan Gus Samsudin karena mematahkan aksi gaib ahli spiritual itu.
Dalam salah satu videonya, Marcel mengatakan pengobatan yang dilakukan Gus Samsudin hanya sekadar penipuan dan tidak boleh dipercaya. Menurutnya, Gus Samsudin selama ini telah membohongi pasiennya dengan menggunakan trik palsu.
Pada Juli 2022, ia juga sempat menjadi bintang tamu podcast Deddy Corbuzier.
Pesulap Merah atau Marcel adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ia lahir pada 26 Agustus 1995. Ayahnya berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah. Sedangkan sang ibu merupakan orang Sunda dan Betawi.
Marcel blak-blakan mengenai kehidupannya dalam video bertajuk Draw My Life yang diungggah ke YouTube beberapa waktu lalu.
Dalam video tersebut, ia mengungkapkan tumbuh dalam keluarga sederhana. Ayahnya punya usaha rental mobil, sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga.
Marcel juga curhat saat kecil sempat disangka tidak bisa bicara oleh neneknya. Ia hingga berusia tiga tahun hanya mengeluarkan kata "Baong" dari mulutnya.
Namun, seiring bertambahnya usia, dugaan itu dipatahkan karena ia bisa mengucapkan kata-kata lainnya.
Pria kelahiran Jakarta ini tidak langsung menyukai sulap. Hewan menarik perhatiannya terlebih dahulu. Beberapa yang ia sempat pelihara adalah ikan cupang, ikan mas, dan hamster.
Kecintaannya terhadap hewan bahkan membuatnya sempat bercita-cita sebagai dokter hewan. Tak hanya itu, hewan juga membuatnya jadi belajar tentang bisnis karena banyak teman membeli koleksi ikannya.
Namun, itu tak berlangsung lama. Ketika 'usaha ikan' sepi, Marcel mulai menaruh perhatian ke penjual alat-alat sulap yang kemudian menjadi pintu masuknya ke dunia sulap.
Marcel bercerita menabung terlebih dahulu sebelum membeli ring and chain dari penjual alat-alat sulat tersebut. Ia merogoh kocek sendiri sebab orang tua tidak menyambut baik keinginannya belajar sulap, terlebih lagi peralatannya dinilai mahal.
Ia berusaha sendiri demi mengembangkan kemampuan sulap, mulai dari rajin menonton acara sulap di televisi, kemudian belajar dari sumber lain, seperti komunitas dan buku.
Bakat Marcel mulai diakui orang-orang sekitarnya ketika ia kelas 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dia pun kerap diminta tampil di acara sekolahnya dan juga acara sekolah lain.
Keberhasilan itu membuat dirinya ingin mencoba peruntungan dengan mengikuti audisi di stasiun TV. Tak disangka-sangka, dia lolos tahap audisi dan diajak syuting di studio.*