Pekanbaru, BeritaOne.id - Koalisi untuk pembentukan poros ketiga di Pemilihan Gubernur Riau setelah Nasir-Warda yang diusung Demokrat, Gerindra, PAN, PPP dan Syamsuar- Mawardi yang diusung Golkar dan PKS sampai saat ini belum menemukan kesepakatan dengan partai yang masih tersisa, Nasdem, PDIP dan PKB.
Berdasarkan informasi yang diterima hingga saat Ini di PDIP masih tarik menarik antara pasangan Brigjend TNI (Pur) Edy Natar- H.M Haris dan Abdul Wahid dan SF Harianto.
Klaim mengklaim antara dua kubu pun saling terjadi. Sebagai partai pemenang Pemilu di Riau, PDI Perjuangan memiliki bergaining kuat, apalagi posisi ketua DPRD Riau ditangannya.
Sehingga menurut kabar yang beredar, partai banteng ini ingin Calon Gubernurnya harus PDIP yang memiliki 11 kursi di DPRD Riau.
Sementara itu sebelumnya Abdul Wahid mengatakan jika dirinya akan menjadi Bacalon Gubernur dan Wakil Gubernurnya SF Hariyanto pada rencana koalisi poros baru tersebut.
Namun PDI Perjuangan menginginkan SF Hariyanto menjadi Bacalon Gubernur dan Abdul Wahid sebagai Bacalon wakil Gubernur.
Hanya saja, tawaran dari PDI P ini mendapat penolakan dari ketua DPW PKB Riau itu, karena Abdul Wahid ingin maju sebagai orang nomor satu, jika maju sebagai wakil saja, Wahid lebih memilih tetap di Senayan sebagai anggota DPR RI.
Sehingga koalisi ini sampai sekarang belum terwujud, dan belum ada rencana untuk diumumkan dalam waktu dekat, karena masih terus berdinamika.
Apalagi sejumlah kader PDI P sebelumnya sudah terang-terangan menyatakan mendukung SF Hariyanto di Pilkada Gubernur Riau.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Riau Kaderismanto mengatakan sampai saat ini masih dilakukan komunikasi untuk pembahasan poros baru di Pilgub Riau.
Sementara itu dalam Rapat Koordinasi Pemenangan Pilkada di Hotel Arya Duta, Pekanbaru, Minggu, (4/8/2024) Sekjend DPP PDIP Hasto Krisdayanto yang sudah diagendakan membuka acara justru tidak hadir meskipun yang bersangkutan sudah tiba di Pekanbaru.
Hasto justru diwakili membuka acara oleh pengurus DPP PDIP Dedy Sitorus. Dalam sambutannya Dedy Sitorus mengatakan untuk Riau, Calon Gubernurnya harus kader atau mereka yang dikaderkan PDIP.
"Kitakan pemenang dengan kursi terbesar, wajar kalau Calon Gubernurnya dari PDIP,'' ujar Dedy.
Sementara itu dalam acara tersebut terlihat Ketua PKB Riau Abdul Wahid berbaju merah. Sementara Edy Natar justru tidak mendapat undangan.
"Saya tak mendapat undangan, makanya tadi pagi saya ditelepon Ketua PDIP Riau add Zukri mempertanyakan mengapa saya tidak hadir,'' ujar Edy Natar.**BrOne-05