Jatim, BeritaOne.id - Perlu diketahui kalau Provinsi Jawa Timur (Jatim) bukanlah termasuk sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Namun berkat sawit, salah satu warga dari provinsi itu justru kini dikagumi dan diajak bekerjasama oleh pihak asing.
Warga tersebut bernama Abi Maulana, seorang yang berasal dari Bojonegoro yang merupakan salah satu pusat produksi minyak fosil di Jatim.
Melalui PT Maulana Karya Persada (MKP), seperti dikutip elaeis.co dari berbagai sumber, Selasa (13/2/2014), pria muda ini mampu memproduksi energi baru dan terbarukan (EBT) yang berbahan baku limbah sawit.
Adapun produk yang dia hasilkan dinamakan Mixing Biomas Pellet (MBP) dengan spesifikasi yang telah teruji oleh beberapa perusahaan dari Jepang, Korea dan Uni Eropa.
MBP yang diproduksi oleh PT MKP dinilai telah layak sebagai sumber energi bersih terbarukan untuk menuju energi bersih global atau clean energy global.
Abi Maulana tidak melangkah sendirian. Ia didampingi oleh sejumlah tim dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan akademisi.
Untuk mendapatkan bahan limbah sawit pun bukan hal rumit bagi Abi Maulana dan PT MKP.
Pihak PTPN XIII Kalimantan Barat (Kalbar) yang kini tergabung dalam PalmCo bersedia menyediakan limbah sawit sebagai bahan baku pembuatan MBP yang dihasilkan oleh PT MKP.
Di samping kerja keras, Abi Maulana dan tim juga dinaungi oleh Dewi Fortuna alias keberuntungan karena saat ini tren global yang muncul adalah penggunaan energi hijau.
Plus kebijakan Pemerintah Indonesia dalam 10 tahun terakhir yang juga berorientasi pada penciptaan dan penggunaan EBT membuat Abi Maulana dan tim semakin bersemangat.
Apalagi di saat yang sama permintaan akan energi bersih yang berkelanjutan atau sustainable green energy, baik di dalam maupun luar negeri, terus meningkat.
Abi Maulana sendiri sangat yakin Indonesia bakal jadi raja EBT dari sawit bila program pengembangan mixing biomass pellet (MBP) bisa dimaksimalkan secara nasional.
"Potensi produk biomassa pellet sawit kita terbesar di dunia, bisa mencapai 100 juta meteik ton per tahun," kata Abi Maulana.
"Perlu diketahui kalau biomassa pellet yang berkelanjutan dibutuhkan banyak negara yang ingin melakukan transisi ke energi bersih," ucap Abi Maulana menambahkan.
Ia mengungkapkan, saat ini ada beberapa perusahaan luar negeri yang sudah menandatangani kerja sama untuk pemanfaatan pellet kelapa sawit menjadi bahan baku pembangkit listrik.
"Salah satunya adalah Helen Oy, sebuah perusahaan energi hijau yang terbesar di Finlandia," tegas Abi Maulana. **B-One03