-
01Penduduk Kota Geger, Kisah Abu Nawas Mau Terbang22 April 2024
-
02Baznas dan Bank Indonesia Bisa Bantu Masyarakat Melunasi Utang Pinjol, Berikut Cara dan Syaratnya18 April 2024
-
0336 Kader Golkar Riau Dipanggil DPP Sebagai Calon Di Pilkada 2024, Berikut Nama-namanya07 April 2024
-
04Berasal Dari Bahasa India, Ini Makna Indragiri Yang Terungkap Dalam Diskusi di JMSI Inhu03 April 2024
-
05Dodi Nefeldi SPBU Masuk Dalam DCS No Urut 519 Agustus 2023
Hadiri Festival Bakar Tongkang, ZulKifli Indra: Kegiatannya Luar Biasa, Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
PEKANBARU,BeritaOne.id-Kapal Tongkang dibakar. Tiang layar turut serta terbakar. Terlihat saat kebakaran itu tiang jatuh ke arah laut. Lokasi terbakarnya kapal ini berada di Jalan Kelenteng, Kota Bagansiapiapi.
Kebakaran yang terjadi, Selasa (4/7/2023) sore itu bukan kapal sungguhan. Melainkan repelika Kapal Tongkang yang terlihat jelas pada kegiatan Festival Bakar Tongkang, di Kabupaten Rokan Hilir.
Jika layar mengarah ke laut, menurut kepercayaan warga tionghoa Bagansiapiapi, arah jatuh itu menunjukkan keselamatan dan peruntungan usaha.
Yang mana, keberuntungan tahun 2023 ini berada di laut berdasarkan jatuhnya tiang.
Kapal Tongkang itu bahanya dari kayu dan kertas. Dihiasi simbol-simbol khusus yang menurut kepercayaan warga tionghoa penuh makna.
Sebelum dibakar, dinaikkan ke atas tumpukan kertas sembahyang warna kuning. Kertas sembahyang ini disebut Kim Chua Chua.
Replika kapal tongkang disambut ritual khusus sebelum dibakar. Bahkan saat melewati Kelenteng Kuan Tei Tua, ritual dilakukan oleh para Tatung. Sesuai saratnya replika tongkang yang diarak berhenti sejenak.
Terlihat hiasan angpao bercorak keemasan merah. Rapi disusun berada di dekat tongkang . Tidak satu pun yang kurang dan sempurna. Karena itu sebagai syarat wajib prosesi bakar tongkang.
Pemandangan lainnya terlihat, wisatawan manca negara dan lokal berbaur penuh keakraban dalam kegiatan itu. Ivent
pariwisata ini sangat berhasil menyedot puluhan ribu wisatawan hadir di Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.
Tampak pada kegiatan itu juga dihadiri, Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Riau Zulkifli Indra SH, Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong, dan unsur Forkopimda lainnya.
Wakil Ketua III DPRD Riau, Zulkifli Indra SH mengatakan, dengan ivent Festival Bakar Tongkang bisa meningkatkan perekonomian yang ada di daerah, khususnya Kabupaten Rokan Hilir.
Zulkifli Indra menyebutkan, dirinya sangat mendukung pertumbuhan sektor kepariwisataan dengan mengembangkan objek yang sesuai dengan keinginan publik.
"Bagansiapi-api inu banyak sekali objek kepariwisataannya, selain Festival Bakar Tongkang. Di Rokan Hilir ini mulai dari kuliner sampai Bagan Heritage juga sangat menarik untuk dikunjungi," ungkapnya kepada wartawan Kamis (6/7/2023), disela kegiatannya.
Menurut Syamsuar, sektor Pariwisata mampu menstimulasi banyak perubahan, sekaligus bisa mengembangkan pariwisata. Kegiatan ini sama dengan upaya merawat budaya, alam, dan bisa meningkatkan perekonomian.
Politisi Partai Demokrat Riau ini juga mengatakan, dengan ivent ini bisa menumbuhkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bagansiapiapi, Rokan Hilir. Bahkan Festival Bakar Tongkang juga sejalan program bangga berwisata di Indonesia.
Disisi lain, saat kegiatan dilokasi terlihat peserta ritual dan pengunjung kebanyakan memakai baju berwarna merah. Kota Bagansiapiapi saat itu terlihat seperti China Town.
Kepulan asap dari bakaran dupa atau disebut Hio tercium menyengat. Walaupun begitu, tak menyurutkan wisatawan dan pengunjung menyaksikan tradisi ini.
Proses Ritual Bakar Tongkang dimulai dari klenteng Ing Hok Kiong. Rumah ibadah umat Tionghoa itu merupakan klenteng tertua di Kota Bagansiapiapi.
Untuk diketahui, ivent sarat budaya Tionghoa ini dilakukan, memperingati kehadiran masyarakat Tionghoa ke Bagansiapiapi pada tahun 1820 silam. Saat itu, masyarakat Tionghoa juga berjanji untuk mengembangkan diri di kota yang punya julukan Hong Kong Van Andalas ini.***