Pekanbaru, BeritaOne.id - Di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Riau, berlangsung pertemuan hangat antara Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan, Edi Rusma Dinata, dan perwakilan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau. Diskusi ini difokuskan pada isu krusial mengenai perlindungan dan kesejahteraan guru, termasuk sosialisasi perlindungan hukum yang akan diselenggarakan oleh PGRI pada 17 Oktober mendatang.
Pertemuan ini juga membahas rencana penandatanganan perjanjian kerja sama dengan aparat penegak hukum. Kerja sama ini bertujuan memberikan jaminan hukum kepada para guru, terutama mereka yang sering menjadi korban pungutan liar dan intimidasi saat menjalankan tugas. Ketua PGRI Provinsi Riau, Adolf Bastian, menekankan pentingnya dukungan hukum ini sebagai bentuk perlindungan nyata bagi tenaga pendidik. "Banyak guru yang mengalami tekanan, ancaman, dan ketidakpastian status. Dengan adanya kerja sama ini, kami ingin memastikan tidak ada guru yang berjuang sendirian menghadapi tantangan hukum," ujar Adolf.
Edi Rusma Dinata memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. "Kami mendukung penuh kerja sama dengan aparat penegak hukum demi keamanan dan kenyamanan para guru dalam menjalankan profesinya," tegas Edi. Ia juga menyoroti pentingnya percepatan aktivasi Kartu Tanda Anggota (KTA) Digital PGRI untuk mendukung pendataan anggota PGRI di seluruh Riau.
Perjuangan guru juga mencakup pengembangan kompetensi. PGRI Riau, melalui Smart Learning and Character Center (SLCC), akan menggelar kegiatan pengembangan kompetensi guru pada 26 Oktober. Program ini diharapkan dapat membantu guru berinovasi dan meningkatkan kualitas pengajaran.
Momentum bersejarah lainnya akan terjadi pada 14 November dengan pelantikan pengurus PGRI dan seminar nasional bertajuk "Menjadi Guru Merdeka." Kegiatan ini akan menghadirkan tokoh pendidikan nasional dan memberikan wawasan baru bagi guru-guru di Riau.
Puncak dari rangkaian kegiatan ini adalah Perayaan HUT PGRI ke-79 dan Hari Guru Nasional 2024. Serangkaian acara akan digelar, termasuk turnamen bola voli, lomba bakiak, lomba karya tulis ilmiah, dan lomba video mengajar berbasis teknologi. Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan, tetapi juga kesempatan untuk merayakan dedikasi para guru.
Perjuangan guru adalah kisah dramatis yang sering luput dari perhatian publik. Di pelosok Riau, banyak guru menempuh perjalanan jauh demi mendidik anak bangsa. Namun, semangat mereka tetap membara. "Kami tahu perjuangan ini tak mudah, tapi inilah panggilan jiwa kami," ungkap salah satu guru yang kisahnya menginspirasi dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Bidang SMA dan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Riau, serta perwakilan PGRI seperti Wakil Sekretaris Umum, Bendahara, dan Kepala Biro Kerja Sama dan Pengembangan Usaha. Bersama, mereka berkomitmen untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru serta meningkatkan kompetensi melalui berbagai program yang akan datang.**BrOne-05