PEKANBARU, Beritaone.id - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau Zainal Arifin melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau Tahun 2022 dan launching mahasiswa peduli stunting di Ballroom Co-Ex, Komplek Mall SKA Pekanbaru, Senin (11/07/2022).
"Bismillahirrahmanirrahim, dengan ini kami melakukan pelepasan Kukerta Mahasiswa Universitas Riau dan launching mahasiswa peduli stunting Tahun 2022," bukanya.
Pelepasan mahasiswa Kukerta Provinsi Riau Tahun 2022 dan launching mahasiswa peduli stunting ini juga digelar secara virtual yang dapat disaksikan dari akun YouTube Humas Universitas Riau.
Pihaknya mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan strategis Universitas Riau yang telah menghelat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Mahasiswa Universitas Riau Tahun 2022.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Riau, kami mengucapkan terimakasih atas kehadiran Kepala BKKBN RI hadir melalui media online yang nantinya akan memberikan Kuliah Umum dalam forum ini," ujar Zainal Arifin.
Zainal Arifin menjelaskan bahwasanya Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
"Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis agar kedepannya siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab yang berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkannya," jelasnya.
Pihaknya juga mengatakan sejalan dengan tema Kukerta yaitu Kukerta Balik Kampung dimana ia merasa bahwa tema ini sesuai dengan kondisi daerah di Provinsi Riau. Apalagi saat ini pemerintah telah memprioritaskan pembangunan di daerah perdesaan. " Begitu pun sebaliknya dengan bergulirnya salah satu program strategis dari Pemerintah yakni upaya penurunan stunting di daerah," kata Zainal Arifin.
Ia mengungkapkan berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, prevalensi stunting Provinsi Riau sebesar 22,3 persen dimana angka ini berada dibawah capaian nasional yaitu 24,4 persen dan berada pada urutan ke-10 terbawah secara nasional, namun masih berada diatas standar WHO.
"Kita harus mencapai angka yang diinginkan oleh Presiden RI pada 1 Januari di 2024 sebesar 14 persen. Dengan keterlibatan mahasiswa Kukerta ini kami yakin mahasiswa dapat turut serta dalam memberikan ide dan saran dalam program percepatan pencegahan stunting," ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi menyebutkan bahwa jumlah mahasiswa Kukerta Balik kampung pada Tahun 2022 ini sebanyak 5378 mahasiswa dan mahasiswa KKN terintegrasi sebanyak 1086, maka total keseluruhan yang akan dilepas sebanyak 6464 mahasiswa.
"Untuk perkabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau Kabupaten Bengkalis 708 mahasiswa, Kabupaten Indragiri Hilir 97 mahasiswa dan Kabupaten Indragiri Hulu 185 mahasiswa," sebut Aras Mulyadi.
Ia juga menyatakan kabupaten/kota lainnya yaitu Kabupaten Kampar 1954 mahasiswa, Kabupaten Kepulauan Meranti 163 mahasiswa, Kabupaten Kuantan Singingi 771 mahasiswa dan Kabupaten Pelalawan 291 mahasiswa.
"Kabupaten Rokan Hilir 96 mahasiswa, Kabupaten Rokan Hulu 253 mahasiswa, Kabupaten Siak 541 mahasiswa, Kota Dumai 317 mahasiswa dan Kota Pekanbaru 1072 mahasiswa," imbuhnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, Kasi Pers Kasrem 031/WB Kolonel Inf Asep Supriatna, Direktur Intelkam Polda Riau Kombes Pol Aris Prasetyo Indaryanto, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia, Kabid Bidang Pengembangan Ekonomi Kawasan Pedesaan Dinas PMD Dukcapil Provinsi Riau Darwis dan tamu undangan lainnya.