Kanal

CPO di Jalur Kenaikan: Permintaan Ekspor Memicu Lonjakan Harga

Jakarta, BeritaOne.id - Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) mencatat lonjakan signifikan pada Rabu (30/10/2024), mencapai level tertinggi dalam dua hari berturut-turut. Kenaikan ini didorong oleh optimisme terhadap ekspor yang menguat serta peningkatan harga minyak nabati di bursa komoditas China.

Menurut data BMD, pada penutupan Rabu, kontrak berjangka CPO untuk November 2024 meningkat sebesar 63 Ringgit Malaysia, menjadi 4.800 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka Desember 2024, harga melambung 56 Ringgit Malaysia, mencapai 4.738 Ringgit Malaysia per ton.

Kontrak berjangka CPO Januari 2025 juga mengalami kenaikan, sebesar 59 Ringgit Malaysia, menjadi 4.696 Ringgit Malaysia per ton. Sementara itu, kontrak untuk Februari 2025 bertambah 61 Ringgit Malaysia, mencapai 4.634 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak Maret 2025 naik 67 Ringgit Malaysia menjadi 4.560 Ringgit Malaysia per ton, dan kontrak April 2025 meningkat 66 Ringgit Malaysia, menjadi 4.476 Ringgit Malaysia per ton.

Sathia Varqa, Analis Senior Fastmarket Palm Oil Analytics, menyatakan bahwa lonjakan harga ini terutama dipicu oleh performa positif minyak nabati di bursa Dalian dan hasil ekspor yang menjanjikan untuk bulan Oktober. “Data indikatif menunjukkan bahwa ekspor bulan Oktober meningkat sebesar 13%. Selain itu, melemahnya Ringgit Malaysia turut memperkuat tren kenaikan harga,” ungkap Sathia.

Di sisi lain, David Ng, seorang pedagang minyak sawit, menambahkan bahwa permintaan ekspor yang kuat serta kenaikan harga minyak kedelai juga berkontribusi terhadap penguatan harga CPO. "Harga CPO saat ini bergerak pada level support 4.600 Ringgit Malaysia dan resistance di 4.780 Ringgit Malaysia,” tutup Ng.**BrOne-05

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER