Kanal

Atasi Maraknya Bullying di Sekolah, Dosen Universitas Islam Riau Adakan Psikoedukasi untuk Guru

Pekanbaru, BeritaOne.id - Maraknya tindakan agresif atau bullying di kalangan pelajar menjadi sorotan utama, terutama di lingkungan sekolah. Menghadapi situasi ini, Dosen dari Universitas Islam Riau mengambil inisiatif untuk memberikan psikoedukasi kepada guru-guru di Sekolah Menengah Olahraga Provinsi Riau.

Kegiatan digelar Selasa, 7 November 2023 dengan menghadirkan Dosen Universitas Islam Riau, Dr Sigit Nugroho, MPsi., Psikolog, Yanwar Arief, MPsi., Psikolog, dan Dr. Panca Setyo Prihatin M.Si. Psikoedukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para guru dalam mencegah dan menangani kasus bullying di lingkungan sekolah.

"Kami menyadari betapa pentingnya peran guru dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi para siswa. Oleh karena itu, psikoedukasi ini fokus pada strategi pencegahan dan penanganan bullying," ungkap Dr Sigit Nugroho.

Acara ini diikuti dengan antusias oleh para guru, yang merasa perlu memiliki pengetahuan lebih dalam untuk menghadapi dan mengurangi insiden bullying di kalangan siswa.

Yanwar Arief, salah satu dosen yang terlibat dalam kegiatan ini, menjelaskan Psikoedukasi bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga membantu guru memahami psikologi di balik perilaku bullying dan bagaimana meresponnya secara efektif.

Dr. Panca Setyo Prihatin menambahkan, "Kami berharap melalui kegiatan ini, para guru dapat menjadi agen perubahan yang lebih baik dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan bebas dari bullying."

Para peserta juga dilibatkan dalam diskusi dan permainan peran yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang dinamika sosial di antara siswa.

Dengan adanya kegiatan psikoedukasi ini, diharapkan para guru dapat lebih siap dan mampu menghadapi serta mencegah kasus bullying di sekolah menengah olahraga Riau.

Kegiatan serupa diharapkan dapat dilakukan secara berkala untuk memastikan pembaruan pengetahuan dan keterampilan dalam mengatasi masalah bullying yang terus berkembang di dunia pendidikan.

Kegiatan psikoedukasi ini memiliki tujuan yang jelas, yaitu membekali para guru dengan kemampuan pencegahan dan penanganan bullying. Pendekatan yang diambil adalah kombinasi antara profesionalisme dan humanisme, mengakomodasi aspek-aspek emosional dan akademis siswa.

Guru-guru diajarkan untuk membedakan antara bullying dan kekerasan pada umumnya, memahami dampaknya, mengidentifikasi komponen-komponen yang terlibat dalam situasi bullying, serta memahami proses terjadinya.

"Penting bagi guru untuk memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bullying, termasuk cara menanganinya secara efektif. Hal ini tidak hanya melibatkan aspek disiplin, tetapi juga memahami latar belakang dan motivasi di balik perilaku tersebut," jelas Yanwar Arief, M.Psi., Psikolog.

Selain itu, kegiatan ini juga mencakup bagaimana mendesain sekolah yang aman, khususnya untuk sekolah berasrama. Desain tersebut harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mengurangi risiko terjadinya bullying dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Sebagian besar guru di sekolah tersebut aktif mengikuti kegiatan ini, menunjukkan kesadaran mereka akan pentingnya mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam menghadapi permasalahan serius seperti bullying.

Dalam sesi praktis, guru-guru diberikan wawasan tentang cara menangani situasi bullying secara langsung. Peran humanis dalam menanggapi korban dan pelaku juga ditekankan, dengan fokus pada pendekatan pembinaan daripada hukuman semata.

Pada acara yang berlangsung 2,5 jam itu, Kepala Sekolah, Bapak Santosa S.Pd., M.Pd juga menyoroti urgensi penanganan bullying dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Pihak sekolah berkomitmen untuk terus memfasilitasi kegiatan-kegiatan semacam ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keamanan di sekolah menengah olahraga Riau. **B-One03

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER