Kanal

Hari Ini Petani Full Senyum, Harga TBS Sawit Capai Rp4.000 Hingga Rp5.000 Per-Kg

BeritaOne.id - Tingginya harga minyak sawit Crude Palm Oil (CPO) dunia mencapai dengan asumsi RM6.313 atau senilai Rp20.965, dengan demikian petani sawit rerata menikmati harga Tandan Buah Segar (TBS) antara RM 1.310 – RM 1.200 per ton sesuai grade buah atau sekitar Rp4,33 juta – Rp 3,97 juta per ton (asumsi kurs Rp 3.312 per Ringgit Malaysia) di awal Mei 2022 ini.

Berdasarkan data harian Malaysian Palm Oil Board (MPOB), harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Sabah sebesar RM 72,3/1% OER (oil extraction rate) per 6 Mei  2022. Sebagai contoh, apabila petani di Sabah menghasilkan 22,50% OER maka dari pabrik diasumsikan akan membayar RM 1.626,75 per ton (RM 72,3 x 22,50). Jika dikonversi ke rupiah, petani di Sabah menerima Rp 5.387.796 atau Rp 5.387/Kg TBS sawit.

Di bagian Selatan Malaysia, merujuk data MPOB, harga TBS setempat rerata RM 79,85/1% OER. Dengan asumsi, petani di wilayah tersebut menghasilkan 20,5% OER. Pendapatan yang mereka peroleh sebesar RM 1.636/Ton atau Rp 5.421.495 per ton.

Sebagai informasi, data harian harga TBS ini telah dirilis oleh MPOB semenjak 1 Juli 2020. Tetapi, data ini bukanlah data wajib yang ditetapkan MPOB kepada pelaku industri. Karena itulah data ini bersifat referensi yang dapat digunakan sebagai rujukan bagi petani dan pabrik dalam tata niaga TBS sawit.  

MPOB ingin data harian harga TBS akan memberikan empat manfaat bagi petani kecil. Pertama, Petani dapat membuat referensi & perbandingan antara harga TBS yang diterima dengan Harga Referensi TBS MPOB.

Kedua, Petani kecil akan menyadari pentingnya menjual TBS berkualitas tinggi ke pabrik  untuk mendapatkan tingkat ekstraksi minyak (OER) yang lebih tinggi & harga yang lebih baik.

Ketiga, Petani dapat dengan mudah menghitung harga TBS berdasarkan grade selain Grade A, B & C seperti yang digunakan oleh MPOB sebelumnya.

Keempat, setelah implementasi Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO) diharapkan bahwa petani dapat memperoleh OER yang lebih tinggi di masa depan.

Setelah kebijakan larangan ekspor CPO dan minyak goreng dijalankan, petani sawit di Indonesia menerima pil pahit karena harga TBS anjlok 75 persen dari harga semua sekitar Rp3.500 Per-Kg.

APKASINDO telah mengumpulkan data harga TBS sawit di delapan provinsi dari Posko Pengaduan Harga TBS. Faktanya, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/2018 dan Pergub Tata Niaga TBS di delapan provinsi dan terakhir surat edaran Dirjen Perkebunan Nomor 165 Tahun 2022 praktis tidak dipedulikan oleh semua pabrik kelapa sawit.

Rerata penurunan harga TBS sebesar 58,87% terutama di provinsi yang memiliki Pergub Tata Niaga TBS sepanjang 23-30 April 2022. Penurunan harga paling signifikan terjadi di  provinsi tanpa aturan Tata Niaga TBS. Harga dapat turun sampai 65,45%.

Semantara itu di Indonesia, Sekretaris Jenderal Gapki Eddy Martono mengatakan pengusaha juga akan merugi karena hasil produksi kemungkinan tidak terserap penuh oleh pasar domestik.

"Kalau di proses di dalam negeri pun, apabila kemudian produknya tidak bisa diekspor kan kapasitas mereka juga terbatas, jadi berhenti juga," ujar Mukti.

Sebelumnya, BPS mencatat ekspor CPO berkontribusi sebesar Rp112,82 triliun bagi perekonomian Indonesia sepanjang kuartal I 2022.

Angka ini setara 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berdasarkan Angka Dasar Harga Berlaku (ADHB) yang mencapai Rp4.513 triliun.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor CPO dan turunannya mulai 28 April 2022. Larangan berlaku hingga harga minyak goreng curah turun menjadi Rp14 ribu per liter. **BOi-fit

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER