BeritaOne.id - Tiap bulan memiliki perayaan besar yang ikonik, termasuk Februari. Pada bulan kedua kalender Masehi ini, salah satu peringatan nasionalnya adalah Hari Pers Nasional (HPN). Berikut ini tema dan makna logo HPN 2025 plus sejarahnya!
Tahun ini, sebagaimana informasi dari situs resmi Media Center Provinsi Kalimantan Selatan, HPN bakal dilangsungkan di Kalimantan Selatan. Pada 7-8 Februari, terdapat sejumlah kegiatan yang diagendakan, seperti seminar. Lalu, pada 9 Februari, acara puncak HPN 2025 rencananya diselenggarakan di Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Banjarbaru.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pusat Wartawan Indonesia (PWI) sebagai wadah para jurnalis Indonesia telah merilis tema dan logo HPN. Lantas, apa tema yang tahun ini diangkat dan bagaimana filosofi logonya?
Tema Hari Pers Nasional 2025
Dilansir laman resmi PWI, tema HPN, sudah digodok sejak tiga bulan terakhir, terhitung dari November, Desember, dan Januari. Di samping tema, panitia HPN 2025 juga menentukan pembicara yang tepat untuk mengisi agenda.
Tema HPN sendiri selalu punya kaitan dengan kepentingan tanah air Indonesia tercinta. Lebih lanjut, tema HPN bukan sekadar jargon-jargon muluk, melainkan benar-benar bisa dijelaskan dan riil.
Untuk 2025, tema yang diangkat HPN adalah "Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa". Dikutip dari detikNews, di samping tema utama, terdapat pula slogan tambahan, yakni "Kalsel Gerbang Logistik Kalimantan."
Makna Logo HPN 2025
Berbeda dengan logo HPN 2024 yang menampilkan harimau, dalam logo HPN 2025, tampak sosok binatang bernama bekantan. Hadirnya bekantan ini memperkuat identitas Kalimantan Selatan. Terlebih, hewan tersebut dipadukan dengan pakaian adat Banjar.
Di bagian kepala, bekantan dalam logo HPN 2025 diketahui mengenakan laung, ikat kepala khas Banjar. Tubuhnya dibalut busana adat Banjar yang terbuat dari beludru bermotif Galung Pancar Matahari.
"Laung adalah simbol tradisional pria Banjar, sedangkan motif Galung Pancar Matahari melambangkan keteguhan, kebaikan, dan keberuntungan," jelas Sarwani, Sekretaris Panitia HPN 2025 di Tebet, Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Menurut penjelasan tambahan dalam unggahan akun Instagram resmi PWI Pandeglang, @pwi_pandeglang, beludru pada pakaian bekantan juga mencerminkan kemewahan. Sabuk bekantan dalam logo HPN 2025 yang berupa intan juga merupakan representasi kekayaan alam Kalimantan Selatan.
Bekantan dalam logo HPN 2025 tampak menggenggam pena dan seikat padi. Begini filosofinya:
Seikat padi di tangan kiri adalah lambang peran pers sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan.
Pena di tangan kanan menggambarkan keteguhan insan pers dalam menjunjung tinggi kebebasan, kecerdasan, kreativitas, dan profesionalisme.
"Bekantan dengan kedua simbol ini merepresentasikan harmoni antara tradisi, tanggung jawab pers, dan dukungan terhadap program pemerintah," terang Sarwani.
Sejarah Hari Pers Nasional
Dirangkum dari situs resmi Museum Pendidikan Nasional, sejak era kolonial, keinginan untuk menerbitkan surat kabar sudah ada. Namun, semua usaha yang dicoba selalu digagalkan. Pada 7 Agustus 1744, surat kabar pertama berhasil terbit dengan nama Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementen.
Dalam perkembangan selanjutnya, tepatnya tahun 1907, surat kabar Medan Prijaji menyusul terbit di Bandung. Surat kabar ini didirikan oleh seorang pengusaha lokal bernama Tirto Adhi Soerjo. Oleh karenanya, Medan Prijaji dianggap sebagai pionir media nasional.
Jepang datang menduduki Indonesia pada 1942 dengan gerakan guritanya yang termasyhur. Kala itu, terdapat total lima surat kabar di Indonesia, yakni Jawa Shinbun, Celebes Shinbun, Sumatra Shinbun, Ceram Shinbun, dan Borneo Shinbun.
Tak lama kemudian, yakni pada 9 Februari 1946, berdiri PWI di Surakarta. Tanggal pendirian PWI inilah yang pada kemudian hari diperingati sebagai Hari Pers Nasional. Penetapan 9 Februari sebagai HPN sendiri tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985.
Berdasar penelusuran awak media dalam Keppres tersebut, ada 3 pertimbangan dalam penetapan Hari Pers Nasional, yakni:
Bahwa pers nasional Indonesia mempunyai sejarah perjuangan dan peranan yang penting dalam melaksanakan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila.
Bahwa tanggal 9 Februari merupakan peristiwa bersejarah bagi kehidupan pers nasional Indonesia karena pada tanggal tersebut dalam tahun 1946 terbentuklah organisasi Persatuan Wartawan Indonesia yang merupakan pendukung dan kekuatan pers nasional.
Bahwa dalam rangka terus mengembangkan kehidupan pers nasional Indonesia sebagai pers yang bebas dan bertanggung jawab berdasarkan Pancasila, maka perlu menetapkan tanggal 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional.
Keppres tersebut diteken oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Soeharto, pada 23 Januari 1985 di Jakarta. Sejak saat itu hingga tahun-tahun mendatang, Hari Pers Nasional akan selalu diperingati tiap 9 Februari.
Demikian informasi ringkas seputar tema dan filosofi logo HPN 2025 plus sejarahnya. Semoga bisa menambah wawasan, ya! Selamat Hari Pers Nasional 2025!