PEKANBARU - Harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional mengalami penurunan pada seminggu Ramadan 1444 Hijriah. Selain mengalami penurunan harga bahan pokok ada yang tetap dan stabil. Untuk penurunan komoditi harga bahan pokok mulai berkisar dari Rp2.000 hingga Rp5.000.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Disperindag UMKM) Taufik OH mengatakan, bahwa pihaknya bersama Polda Riau, BI, Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan dan Pertanaian, telah turun kelapangan.
Jajaran instansi tersebut mengecek langsung harga bahan pokok ke pasar tradisional dan distributor. Penurunan harga terjadi karna kurangnya masyarakat membeli diawal Ramadan.
“Kita sudah turun ke pasar, ke Bulog salah dan satu distributor. Di pasar Sukaramai kami lihat bahan pokok terutama cabai harga cabai turun berkisaran Rp25 ribu biasanya Rp30 ribu, ini cabai merah dari Bukittinggi, kalau yang cabai dari Sumatra Utara murah lagi dihargai berkisar 15 ribu, ini karena banyak cabai nya dan masyarakat pembeli juga belum banyak karena mungkin diawal puasa. Kalau bawang juga normal,” ujar Taufik OH, Kamis (30/3/2023).
Sedangkan untuk harga daging Ayam dan Sapi belum mengalami kenaikan harga. Walaupun banyak permintaan dari pembeli. Namun, dengan stok Ayam dan daging Sapi yang mencukupi, berpengaruh terhadap normalnya harga kedua daging ini. Begitu juga bagi distributor minyak juga menjamin stok minyak goreng aman.
“Daging Ayam normal, daging normal semua dibawah harga. Kalau daging Sapi masih stabil dihargai paling tinggi diharga Rp140 ribu per kilo. Setelah itu kami ke Bulog, cadangan beras kita masih cukup untuk dua bulan kedepan, minyak goreng sudah masuk harga Rp18 ribu liter, gula juga ada aman. Distributor minyak goreng untuk kuota bagian mereka yang bulan Maret sebanyak 95 ribu liter sudah disalurkan, dan menunggu lagu kuota untuk bulan April,” jelas Taufik.
Selain itu Taufik juga menyampaikan, bahwa untuk bahan pokok menjelang masuk Lebaran dan sesudah Lebaran juga dipastikan aman. Namun, untuk harga Taufik belum bisa menjaminnya, karena seperti kebiasaan harga bahan pokok akan naik saat akan memasuki hari raya Idul fitri.
“Sebelum Lebaran kan kalau stok cukup, biasanya menjelang Lebaran itu harga naik dan kecenderungan awal puasa memang turun. Nanti di awal bulan April bisa naik karena banyak orang belanja untuk kesiapan hari raya,” tutup Taufik.