Ada Tahun Politik 2024, Agustus 2023 Waktu Tepat Pelaksanaan Kongres PGRI

Kamis, 23 Februari 2023

(Ilustrasi/Internet)

JAKARTA,BeritaOne.id- Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) akan memilih Ketua Umum dan jajarannya. Pemilihan ini dilaksanakan dalam kegiatan konngres PB PGRI mendatang.

Semoga dalam pemilihan Ketua Umum PB PGRI mendatang, bisa menjalankan proses demokrasi. Hindarilah budaya aklamasi.

Ini disampaikan Ketua Harian DPP Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI), M Kurniawan kepada wartawan, Kamis (23/2/2023), di Jakarta

"Saya ada baca beberapa media online belum terjadwal dengan pasti pemilihan itu. Saran saya sebaiknya bisa dilaksanakan bulan Agustus 2023. Tapi, itu tergantunglah keputusan dari pengurus PGRI se Indonesia. Mereka ini intelektual semua,"kata dia.

Disarankannya pemilihan Ketum PB PGRI bulan Agustus 2023, sebut dia, karena 2024 itu tahun politik. Bertepatan dengan pemilihan calon anggota legislatif  DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia. Ditambah lagi, adanya pemilihan Presiden Republik Indonesia.

Kondisi inilah yang harus dicermati dengan baik para pengurus PGRI se Indonesia. Merumuskan kebijakan dan ketetapan dalam melaksanakan pemilihan itu.

"Keamanan dan ketertiban dalam kongres kedepan harus diperhatikan. Ribuan guru dari berbagai daerah Indonesia berkumpul. Ini harus menjadi perhatian. Jangan sampai ada penyusup yang berdampak negatif dalam pelaksanaan kongres,"sebut dia

Selanjutnya, dari informasi yang diterima ada pengurus PGRI, baik itu ditingkat provinsi dan kabupaten/kota yang menjabat saat ini tidak bisa memilih nantinya. Dikarenakan habis masa jabatannya atau maju sebagai calon legislatif.

"Itukan saran saya saja. Tapi, sebagai kader organisasi manapun, apalagi menjadi pengurus selama ini. Pas, waktu pemilihan tidak bisa memiliki suara, padahal sudah membesarkan dan menjalankan amanah. Gimana ya. Itu hati masing-masing saya rasa ya,"jelas dia.

PGRI merupakan wadah bagi para guru. Maka diharapkan  dapat menjadi ajang silaturahmi antar anggota.

"Mengedepankan kebersamaan. Membangun kepedulian dan membantu guru yang membutuhkan. Itu penting. Bekerja sama dengan pemerintah juga penting. Namun, bisa juga koreksi kinerja pemerintah tersebut, dengan pemikiran cerdas untuk pembangunan pendidikan kedepannya,"pungkasnya mengakhiri.***