Anwar Ibrahim Larang Menteri Cuti Tanggapi Banjir Parah yang Landa Malaysia, Evakuasi Massal Terus Dilakukan

Ahad, 01 Desember 2024

BeritaOne.id - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melarang anggota kabinetnya untuk mengambil cuti, menyusul banjir parah yang membuat lebih dari 90.000 orang terpaksa mengungsi pada pekan ini.

Bencana banjir di Malaysia yang kian meningkat dikhawatirkan bisa menjadi yang terburuk di negara tersebut dalam satu dekade.

"Semua menteri telah diminta untuk melanjutkan tugas mereka dan turun ke lapangan sekarang," kata Anwar melalui video yang diunggah oleh stasiun televisi pemerintah Bernama TV, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (30/11/2024).

Banjir umumnya terjadi di pantai timur semenanjung Malaysia selama musim hujan antara bulan Oktober dan Maret. Namun, hujan lebat minggu ini telah menyebabkan evakuasi massal, khususnya di negara bagian Kelantan yang berbatasan dengan Thailand.

Tiga orang tewas dan 94.778 orang telah dievakuasi ke 527 tempat penampungan sementara di sembilan negara bagian.

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan sungai meluap, mobil terendam, dan rumah tenggelam gara-gara banjir.

Departemen Meteorologi mengatakan hujan lebat diperkirakan akan terjadi di delapan negara bagian hingga Sabtu, dengan tingkat hujan yang berbahaya diperkirakan terjadi di beberapa distrik di Kelantan dan Terengganu.

Wakil Perdana Menteri dan Ketua Komite Nasional Penanggulangan Bencana Ahmad Zahid Hamidi mengatakan pada hari Kamis (28/11) bahwa banjir diperkirakan akan lebih parah dibandingkan tahun 2014, ketika hampir seperempat juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

"Mengingat parahnya situasi, semua pihak telah dikerahkan untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan korban banjir," kata dia.

Pemerintah telah mengerahkan lebih dari 82.000 personel keamanan serta perahu penyelamat, kendaraan roda empat dan helikopter, kata Ahmad Zahid.

Operator kereta api nasional KTM Berhad mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa mereka telah menangguhkan sembilan rute kereta api di pantai timur karena banjir.

Di tengah banjir, ketua komite pariwisata, budaya, seni dan warisan Kelantan, Kamarudin Md Noor, mendapat kecaman karena mengatakan ia berencana menarik wisatawan selama musim hujan dengan mempromosikan kegiatan seperti selancar.

Tujuannya adalah untuk membantu dunia usaha yang terkena dampak musim hujan. Namun ia mendapat kecaman dari netizen yang mengkritik komentarnya sebagai tindakan yang tidak sensitif dan memalukan.**BrOne-05