MEDAN, Beritaone.id - Kasus hukum 2 ibu rumah tangga yang mencuri 100 kg sawit dibebaskan Kejaksaan Negeri Simalungun, Sumatera Utara. Dua warga tersebut terpaksa mencuri untuk membeli susu anak-anaknya.
Diungkapkan Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Sumut, Yos Arnold Tarigan, pelaksanaan penghentian penuntutan para tersangka ini dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Simalungun, Bobby Sandri dengan pendekatan keadilan restoratif.
Awal kasus bermula Sutini (46) dan Suriana diancam dengan Pertama Pasal 111 UU RI Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan atau Kedua Pasal 107 huruf d UU RI Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Kejari Simalungun lalu menghentikan kasus atas dasar Peraturan Jaksa Agung Nomor 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif.
"Dua tersangka yang dibebaskan adalah ibu rumah tangga (Sutini dan Suriana) yang melakukan pencurian karena desakan kebutuhan dan keadaan ekonomi keluarga. Keduanya mencuri 2 goni sawit dengan berat 100 kg yang nilai kerugiannya sebesar Rp 300 ribu," jelas Yos A Tarigan, Selasa (8/2).
Tak hanya Sutini (46) dan Suriana, tiga tersangka lain yang terjerat kasus pencurian sawit juga dihentikan penuntutannya. Mereka adalah Darman Alias Leman (39), Zulham Yoyok Abdi (41) dan Angga Ramadhan (18).
Yos menjelaskan bahwa penghentian kasus dilakukan dengan beberapa syarat, antara lain jumlah kerugian akibat pencurian di bawah Rp 2,5 juta, tuntutan di bawah 5 tahun penjara, baru pertama kali melakukan pencurian dan ada kesepakatan damai antara pelaku dengan korban.