Kanal

STDB, ISPO, dan Beasiswa Sawit Disosialisasikan di Bengkalis

Bengkalis, BeritaOne.id - Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Mohammad Azmir MSc membuka acara sosialisasi terkait Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB), Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), dan Beasiswa Sawit di UPT Pembibitan dan Pengembangkan Perkebunan Kecamatan Bantan, Selasa (20/2).

Dia menyampaikan, STDB dan ISPO sangat penting agar lahan garapan pekebun dapat diketahui dan terdata secara resmi. "Ini juga untuk menjaga standar mutu terkait kualitas benih sampai hasil panen guna mendukung pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan," jelasnya dalam rilis Diskominfotik Bengkalis, kemarin.

Selain itu Azmir juga menyampikan informasi terkait adanya beasiswa bagi anak pekebun/petani yang perlu diketahui oleh masyarakat karena ini merupakan peluang bagi anak-anak pekebun untuk mengenyam pendidikan tinggi secara gratis. "Dengan tersedianya beasiswa, tujuan yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan kualitas SDM perkebunan sawit," paparnya.

Sosialisasi ini juga dihadiri oleh Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Bidang Pengembangan Usaha Perkebunan dan Penyuluhan sebagai narasumber yakni Tengku Nuramizah Ibrahim SE, Meriana SP, dan Frans Susilo SP.

Nuramizah menyampaikan, dalam rangka mendukung tata kelola perkebunan yang berkelanjutan khususnya perkebunan kelapa sawit, maka STDB digunakan sebagai dasar untuk mengetahui luasan dan ketelurusan terkait keberadaan kebun milik pekebun mandiri.

Sasaran penerbitan STD-B ini adalah pelaku usaha perkebunan dengan luasan lahan kurang dari 25 hektar. Proses penerbitan didahului dengan pendataan, verifikasi dan validasi lapangan atas lahan milik pekebun yang mengajukan permohonan.

"Persyaratan bagi pekebun dalam mengajukan STDB adalah mengajukan permohonan kepada Dinas Perkebunan dengan menyertakan data dan dokumen identitas pemohon, data kebun, status kawasan hutan dan surat keterangan kepemilikan tanah," sebutnya.

Sedangkan sertifikasi ISPO merupakan sistem usaha perkebunan kelapa sawit yang layak ekonomi, layak sosial budaya, dan ramah lingkungan. "Tujuan sertifikasi adalah meningkatkan pengelolaan serta pengembangan perkebunan kelapa sawit sesuai prinsip dan kriteria ISPO. Meningkatkan daya saing hasil perkebunan kelapa sawit dan percepatan penurunan emisi gas rumah kaca," tukasnya.

Merina SP juga menyampaikan terkait beasiswa bagi anak pekebun kelapa sawit dan menjelaskan bahwa pendaftaran beasiswa hanya dibuka melalui website resmi Ditjenbun. "Seluruh persyaratan bisa diakses melalui www.beasiswasdmsawit.id," ucapnya.

Sosialisasi ini diikuti oleh Penyuluh Pertanian Kecamatan Bantan dan puluhan pekebun. Harapannya apa yang sudah disampaikan terkait STDB, ISPO dan Beasiswa Sawit bisa disampaikan kepada kelompok-kelompok perkebunan di Kabupaten Bengkalis.

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER