Kanal

Dokter Paru Jelaskan Gejala Omicron Mencolok yang Kerap Disangka Flu

JAKARTA, Beritaone.id - Sejak Omicron masuk Indonesia, kasus harian COVID-19 kembali melonjak. Varian ini memicu gejala ringan khususnya bagi mereka yang sudah divaksinasi, bahkan keluhannya kerap menyerupai pilek biasa.

Hal ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan, seperti apa bedanya flu biasa dengan flu yang menunjukkan gejala varian Omicron. Serta gejala apa yang sangat mencolok dari Omicron dibandingkan dengan varian lainnya.

Menurut dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan dr Erlina Burhan yang juga Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), gejala Omicron memang cenderung mirip dengan flu biasa tapi keluhannya lebih bervariasi.

"Memang gejala-gejala dari varian Omicron ini agak mirip dengan flu tapi lebih banyak gejalanya dari flu biasa. Gejala Omicron dilaporkan banyak sekali, seperti nyeri tenggorokan kemudian disertai batuk, tapi batuk kering," jelasnya dalam webinar e-Life, Jumat (4/2/2022).

Meskipun gejala Omicron banyak kesamaan dengan flu biasa, tetapi pasien yang mengeluhkan demam cenderung lebih sedikit dibandingkan pasien COVID-19 varian Delta. Ia menegaskan gejala Omicron banyak dikeluhkan pada hidung dan tenggorokan, lantaran virus diketahui lebih banyak bereplikasi di daerah tersebut ketimbang paru-paru.

"Kemudian ada gejala-gejala hidung tersumbat kemudian berair meler, sakit kepala. Ada 70 persen pasien juga mengeluhkan juga nggak enak badan atau merasa mudah lelah mudah letih. Berbeda dengan Delta, bahwa demam pada Omicron tidak dominan. Kalau Delta kan 90 persen demam, kalau Omicron kira-kira 30 persen sampai 40 persen," sambungnya.

Erlina kemudian menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh lengah. Walaupun Omicron bergejala ringan masyarakat harus tetap melakukan vaksinasi dan melakukan tes COVID-19 jika merasakan gejala yang telah disebutkan sebelumnya. Supaya bisa melakukan antisipasi seperti isolasi mandiri agar dapat melindungi keluarga dan orang-orang di sekitarnya.

"Salah satu manfaat dari vaksin membuat gejala tetap ringan dan tidak memperberatnya dan juga artinya mengurangi perawatan rumah sakit. Tentu saja ujung-ujungnya mengurangi kematian."

"Nah ini bahayanya adalah kalau tidak mengetahui statusnya COVID-19 atau bukan dan menganggap flu biasa karena tidak memeriksakan diri nah kalau flu biasa masyarakat itu cenderung tidak melakukan protokol kesehatan karena dianggap flu biasa. Padahal barangkali itu adalah COVID-19," pungkasnya.

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER