Kanal

Nasib JSR Terbengkalai dan Terlupakan Pundi Rupiah Meranti Terbuang Pecuma

Meranti, BeritaOne.id - Nasib Jembatan Selat Rengit (JSR ), yang menghubungkan Kecamatan Pulau Merbau Desa Semukut dan Kecamatan Tebing Tinggi Barat Desa Alai Mekong di Ujung Tanduk, Meski Sempat Aparat Hukum Memeriksa jembatan tersebut, tidak kunjung usai terbengkai bagaikan sampah.

Meski demikian, jembatan tersebut, memakan uang negara hingga Puluhan Miliyah Rupiah, dari APBD Kepulauan Meranti di Era Kepemimpinan Irwan Nasir saat menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti.

Diketahui, kasus ini sudah diusut Polda Riau sejak tahun 2014 lalu. Setelah sekian lama berproses, akhirnya pada tanggal 18 November 2021, Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dikirim penyidik ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.

Diduga ada penyimpangan dalam pengerjaan proyek, mulai dari perencanaan hingga pengerjaan proyek pada 2012.

Proyek multiyears ini menelan dana Rp460 miliar, dengan rincian tahun 2012 dianggarkan Rp125 miliar, 2013 sebesar Rp235 miliar dan 2014 sebesar Rp102 miliar.

Nilai ini belum termasuk biaya pengawasan tahun pertama Rp2 miliar, tahun kedua Rp3,2 miliar dan tahun ketiga Rp1,6 miliar. Namun kenyataannya proyek yang dikerjakan PT Nindya Karya KSO ini tidak tuntas dan baru berupa pancang-pancang. Dikabarkan kontraktor sudah mulai hengkang dari lokasi proyek.

" Bicara masalah Nasib Jembatan ini, kami tak tahulah dah lama terbengkalai bagaikan sampah yang terbuang di laut, kalau turut rugi, masyarakat di rugikan dengan hamburkan uang negara dan tidak ada hasil pada era Kepemimpinan Pemerintah Bupati Irwan," ucap Salah Satu Warga Pulau Merbau Abun saat di jumpai Selasa (4/4/2023).

Ia juga mengatakan, kenapa dari sebelum membagun tidak berpikirlah,

rugi tidak kepada masyarakat, efeknya apa, itulah orang kita saat ini, asal jadi aje, mau cepat dapat untung dan uang saja, maunya mintanya duet saja dan cerdik bagaikan belut sehingga tidak memikirkan efek samping.

" Saat ini, jembatan itu jadi tanda tanya,

kami saja, kalau air pasang terpaksa dua kali naik kempang, untuk menyebrang, kondisi jalan kurang membaik untuk melakukan penyebrangan, harus ada solusilah kasian masyarakat," tegasnya.

Bahkan Warga Desa Mekong juga mengatakan hal yang sama, ini masalah lahan tidak kunjung usai, meski sempat selesai dan banyak masyarakat rugi, dan hasilnya nihil.

"Kalau pemeriksaan dah banyak, tidak ada dampak sedikitpun, terbio lah, terbengkalai, senyap macam tak ade kejadian saja, padahal itu uang negara, yang bisa menghidupakan masyarakat dengan Pembagunan yang bagus," kata salah satu warga Mekong Mamut kepada media.

Ia berharap, pundi- pundi rupiah yang terbuang dengan sia- sia itu, menjadi pelajaran agar kedepanya pemerintah daerah dapat mengunakan anggaran sesuai pruntukanya, jangan hamburkan - hamburkan uang tidak menentu.

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER